Minggu, 15 Februari 2015

Cara Mudah Membuat Jamu Instant Kunyit Asam


Sepintas tentang jamu kunyit asam, menurut sumber yang terpercaya (Baca: Penjual jamu gendong yang sering lewat di depan rumah) Jamu Kunyit atau Kunir Asam mempunyai berbagai jenis khasiat yang bermanfaat—khususnya untuk para kaum hawa.
Kata narasumber tesebut, Jamu Kunir Asam berguna untuk:
   a)      Menyegarkan badan
   b)      Membuat tubuh menjadi dingin / sejuk
   c)      Menghindari sariawan atau panas dalam
d)      Baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda—dapat menyuburkan kandungan
e)      Melancarkan haid / datang bulan
Ngomong-ngomong mengenai datang bulan, aku jadi inget tentang statement: Perbedaan antara cowo dan cewe. Ada yang tau?
Cowo dan cewe memang diciptakan dengan segudang perbedaan. Namun diantara banyaknya perbedaan tersebut, ada perbedaan yang paling ketara, yaitu cowo itu lebay, sedangkan cewe itu cenderung rendah hati. Kenapa demikian?
Ya, cowo itu dinilai sebagai kaum yang lebay, berlebihan, sombong dan tukang pamer. Contohnya, seorang yang pertama kali datang ke bulan adalah Neil Amstrong. Dan dia berkelamin cowo. Cowo itu lebay, saking lebaynya baru pertama kali mendatangi bulan, berita itu langsung digembar-gemborkan ke seluruh dunia. Bukankah itu lebay?
Coba sekarang bandingkan dengan kaum hawa. Mereka begitu rendah hati dan tahu malu. Kalo tadi kaum cowo pertama kali mendatangi bulan, langsung heboh. Tanyakan pada kaum cewe, sudah berapa kali mereka datang bulan? Apakah mereka juga pamer? Tidak! Sebaliknya, mereka malah menutupinya dengan segala kerendahaan hati. Begitu mulianya kaum cewe, bukan?
#hehehe.. it’s just a cliché joke.
Lepas dari itu semua, kamu ngga perlu lagi mencari Toko Jamu untuk membeli Jamu Kunir Asam. Karena kamu bisa mencoba membuatnya sendiri dirumah. Berikut ulasannya.
Semoga bermanfaat.
Kunyit Asam
Curcumae Domesticae Rhizoma
Nama Lain                               : Kunyit, Kunir
Nama tanaman asal               : Curcuma Domestica (Val)
Keluarga                                  : Zingiberaceae
Zat berkasiat utama               : Minyak atsiri, zat warna kurkumin, pati, damar
Indikasi                                    : Karminativa, antidiare, kolagoga, skabisida
Derajat halus                          : 22/60
Bahan yang ditimbang         
Kunyit                                      : 62.5 gram
Gula pasir                                : 125 gram
Asam                                       : 31.25 gram
Air                                           : 125 ml (Pemakaian secukupnya)
Cara pembuatan                   
1.      Cuci kunyit, timbang, kupas kulitnya
2.      Parut
3.      Peras dengan air sampai diperoleh 125ml filtrate
4.      Masukkan wajan, tambahkan gula pasir
5.      Panaskan di atas api kecil, sambil terus di aduk hingga mengkristal
6.      Turunkan, tambahkan asam jawa selagi panas
7.      Aduk aduk kuat sampai merata, ayak
8.      Instant Kunyit Asam siap diseduh
Atau kamu bisa juga membuat knyit asam yang langsung siap diseduh, berikut ulasannya..
Alat      :
1.      Panci
2.      Saringan
3.      Botol kemasan / gelas
Bahan  :
1.      Kunyit                          20 gram
2.      Asam                           6 gram
3.      Temulawak                 1 gram
4.      Kencur                         3 gram
5.      Kulit kayu manis          1 gram
6.      Gula merah                 40 gram
7.      Garam                         200mg
8.      Air                               200 ml
Cara pembuatan         :
1.      Masak air 200 cc sampai mendidih, kecilkan api
2.      Masukkan semua bahan dalam air mendidih
3.      Rebus panas rendah sampai mendidih
4.      Tambahkan gula dan garam, aduk-aduk, turunkan, dinginkan
5.      Saring ke dalam botol kemasan / gelas yang sudah disiapkan
6.      Kunyit asam siap di hidangkan

Cara Menanam Jahe

Warga belajar--sekalian, pada pembahasan seri keterampilan berikut ini, kita akan membahas bagaimana cara bercocok tanam Jahe. Mengapa kita harus menanam jahe?, karena selain bisa untuk dipergunakan sendiri untuk berbagai macam keperluan, juga dapat dijadikan sumber penghasilan yang dapat memberikan nilai tambah dari segi penghasilan ekonomi kita. Baiklah berikut ini adalah cara menanam atau bercocok tanam jahe yang baik untuk dijadikan sumber usaha :

Pertama-tama harus kita persiapkan bahan dan alat yang akan dipergunakan untuk bercocok tanam jahe ini, bahan dan alat yang harus dipersiapkan antara lain :

A. Bahan-bahan
1. Bibit
Bibit jahe diperoleh dari rimpang yang sudah tua berumur 9 sampai 10 bulan. Rimpang-rimpang yang akan dijadikan bibit dipotong-potong dengan ukuran 2,5 cm sampai 5 cm atau sebesar 2 sampai 3 jari dengan bobbot 25 sampai 80 gram. Potongan-potongan bibit disimpan dahulu dalam ruangan sampai tumbuh tunasnya. Penyimpanan ini dilakukan di tempat yang kering serta terlindung dari terik matahari cara penyimpanannya dilakukan dengan menghampar bergitu saja. Lama menyimpan berkisar antara 1 sampai 2 minggu dimana pada periode ini biasanya tunas-tunasnya sudah mulai tumbuh. Pilih bibit yang mempunyai 2 sampai 3 mata tunas baru.
Gambar: Rimpang Jahe

2. Pupuk Kandang
Pupuk kandang yang dipergunakan betul-betul sudah mati atau kering. Artinya pupuk tersebut sudah diolah dan disimpan lebih dari 3 bulan.

3. Pupuk buatan
Pupuk buatan yang dipergunakan Urea, TSP atau KCI.

4. Obat tanaman
Obat tanaman tertentu yang sesuai untuk tumbuhan Jahe, digunakan untuk memberantas hama dan penyati tanaman jaeh. Yaitu insektisida fungsida.


B. Alat-alat

1. Cangkul
Dipersiapkan utnuk mengolah lahan

2. Sabit
Dipergunakan untuk membersihkan sekitar tanaman jahe

3. Parang
Dipergunakan untuk memotong kayu yang ada dilahan yang telah dipersiapkan untuk menanam jahe

4. Tali Pelastik
Dipergunakan untuk meluruskan dan mengukur jarak lobang tanaman

5. Keranjang
Keranjang ini dipergunakan untuk pemberian pupuk kandang agar mudah untuk dibawanya dan tidak tercecer kemana-mana.

6. Skop garpu
Dipergunakan untuk mencangkul, mencongkel ketika memungut hasil dan bisa juga untuk menggemburkan tanah lahan bercocok tanam jahe.

7. Alat penyiram
Digunakan untuk menyirami tanaman

8. Tugal
Sebuah batang balok dipergunakan untuk membuat lubang ditanah lahan untuk menabur tanaman, tugal yang dibuat runcingan sepanjang 5 cm atau selebar 4 jari tangan.

9. Semprotan
Dipergunakan untuk menyemprot penyakit dan hama tanaman.


C. Langkah-langkah Penanaman

Langkah Pertama
1. Tanaman jahe memerlukan tanah yang gembur, mula-mula tanah dicangkul secara kasar sedalam 30 cm atau sedalam 2 jengkal sambil membersihkan rumput dan tumbuhan liar lainnya. 

2. Kemudian tanah diperhalus agar menjadi gembur dan diratakan. Buatlah bedengan berukuran lebar 1 sampai 1,2 cm dan tinggi 25 sampai 30 cm atau lebar 3 hasta sampai 4 hasta dan tinggi 1 setengah jengkal sampai 2 jengkal. Panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, sedangkan jarak antara bedeng-an dibuat 30 sampai 50 cm atau 2 jengkal sampai 4 jengkal.

3. Membuat lubang-lubang tanam dengna jarak 25 sampai 30 cm atau 1 setengah jengkal sampai 2 jengkal dalam satu baris dan 40 sampai 60 cm atau 2 setengah jengkal sampai 4 jengkal dari satu baris kebaris yang lain. Lubang tanam sedalam 5 cm atau secalam runcingan tuggal yang telah dipersiapkan.

4. Sebelum penanaman, lahan diberi pupuk kadang sebanyak 1 sampai 2 kg/meter persegi atau setengah sampai satu gantang. Disebar disekitar lubang tanam.

Langkah kedua
Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Bibit jahe dimasukan ke lubang tanam dengan bagian mata tunas menghadap ke atas. Sebalanjutnya ditimbun dengan tanah, tetapi bagian tunas sebaiknya agak muncul ke atas (sedikit terlihat).

Langkah ketiga
Pemupukan dilakukan dengan maksud untuk menyuburkan tanah. Pemupukan tanaman jahe dilakukan 3 kali. Selain menggunakan pupuk kandang perlu juga diberi pupuk buatan seperti Urea, TSP dan KCI. Pemupukan pertama dilakukan sebelum tanam, selain mnggunakan pupuk kandang sebanyak 1 sampai 2 kg/Meter persegi atau setengah sampai 1 gantang dan dapat dicampur juga dengan pupuk Urea, TSP dan KCI sebagai pupuk dasar.

Pemupukan kedua dilakukan padda umur 1 sampai 1 setengah bulan (saat tanaman mulai membentuk rumpun). Pemberian pupuk dengan ukuran :
a. Urea : 1,9 gram/ Meter Persegi atau 1 sendok penuh/ Meter Persegi.
b. TSP : 3,0 gram/meter persegi atau 1 sendok/meter Persegi
c. KCI : 4.0 gram/ meter persegi atau 1 setengah sendok/meter persegi
Pemupukan ketiga dilakukan pada umur 4 bulan dengan ukuran sama seperti pada pemupukan kedua. Pemupukan di lakukan dengan cara menaburkan di sekitar rumpun atau di antara barisan tanaman jahe.

Langkah keempat
Penyiangan dan penggemburan.
Penyiangan memegang peran penting dalam bercocok tanam jahe, tujuannya untuk menjaga agar tanaman jahe tidak terganggu oleh tanaman lain, tujuannya untuk menjaga agar tanaman jahe tidak terganggu oleh tanaman liar sehingga jahe dapat tumbuh dengan baik.

Bersama dengan penyiangan juga dilakukan penggemburan. Penggemburan ini penting sekali terutama pada lahan yang tanahnya mudah sekali padat, dengan demikian dapat membuat tumbuh dan perkembangan tanaman jelas akan baik, sehingga dapat meningkatkan hasil tanamnya. Penggemburan ini dapat dilakukan dengan cangkul atau skop.

Langkah kelima
Penyiraman
Penyiraman perlu sekali terutama pada waktu tanaman kekeringan. Penyiraman ini dapat dilakukan dengan ember atau alat penyiram.

Langkah keenam
Pemberantasan hama dan penyakit

1. Hama
- Kepik hama yang menyerang daun dengan cara melubanginya
- Ulat penggerek yang menyerang akar jahe
Untuk mencegah kedua hama tersebut dilakukan penyemprotan insektisida yaitu thiodah 35 EC dengan ukuran 1 setengah sampai 2 cc/liter air atau 1 pertiga sampai setengah sendok makan dicampur dengan 5 gelas air.

2. Penyakit
Penyakit pada tanaman jahe ada 3 macam :
a. Penyakit layu,
ciri-cirinya: daun berubah warna menjadi kekuning-kunigan menyebar kehelaian daun bagian atas. Selain itu rampangnya membusuk dan berlendir. Upaya pencegahannya ialah dengan mencabut dan memusnahkan (dibakar). Tanaman diganti dengan bibit yang sehat, erta melakukan penyemprotan dengna fungisida seperti Dithane M-45 ukuran 2 gram/liter air atau setengah sendok dicampur dengan air 5 gelas.

b. Penyakit bercak daun.
ciri-cirinya: daun menjadi bercak-bercak. Upaya pencegahan melakukan penyemprotan dengan fungisida Dithane M-45 ukuran 5 gram/liter air atau setengah sendok di campur air 5 gelas.

c. Penyakit cendawan dan baktri
Penyakit ini menyerang rimpang tanaman jahe menyebabkan rimpang busuk. Upaya pencegahan dan penanggulangannya adalah memusnahkan tanaman yang diserang dicabut dan dibakar.
 

D. Masa Panen dan cara Pemanenan

Panenan jahe dapat dilakukan setelah jahe berumur 9 bulan sampai 10 bulan. Tanda-tandanya daun dan batang sudah mulai kering.

Panenan jahe dapat dilakukan secara total atau bersamaan dengan cara mencongkel atau membongkar seluruh bagian tanaman dengan cangkul atau skop garpu. Sedangkan panenan juga dapat dilakukan dengan cara memotong rimpang yang terdapat di bagian pinggir, dengan demikian sisa rimpangnya dapat tumbuh lagi dengan baik dan menjadi tanaman baru.

E. Kegiatan yang dilakukan Setelah Panenan

Setelah jahe diangkat dari rumpunnya lalu rimpang tersebut dibesihkan secara hati-hati agar tidak mengalami patah-patah yang dapat menurunkan mutu dan harga jahe.
Setelah rimapang dibersihkan lalu dipisahkan dari batannya kemudian dijemur atau dikeringkan dengan panas sinar matahari. Lama pengeringan 6 sampai 8 hari dan selanjutnya disimpan di tempat yang kering. Selain dengan cara tersebut di atas dapat pula dilakukan secara penyeduhan dengan air mendidih sebagai berikut :

1. Rimpang yang baru dipanen dibersihkan tanahnya dengan air kemudian rimpang diseduh dalam air mendidih. Lamanya penyeduhan 10 sampai 15 menit..

2. Jahe yang sudah diseduh lalu dijemur di panas matahari. Penjemuran sebaiknya di atas lantai penjemuran selama 6 sampai 8 hari.

Sumber : disarikan dari Modul Keterampilan Kewiraausahaan Warga belajar Kesetaraan 2011

Sabtu, 14 Februari 2015

PENYULUHAN PSN DAN DBD

 Penyuluhan Demam Berdarah Dan Pemberantasan Sarang nyamuk Di kel. Bandungrejo Minggu, 8 Februari 2015


Pemantauan Jentik Di rumah warga


















Foto Sungai Janti Yang Kotor











Setelah Penyuluhan Tetap Tersenyum dan Tawa
                                                                                 


Orientasi Saka Bersama Di Kwaran Sukun, Kota Malang

Orientasi Saka Bersama Di Kwaran Sukun, 1 Februari 2015, di aula Kecamatan Sukun.


 Foto Bersama (dari kiri : Kak Heri, Kak Haruka, Kak


Chris(SBH KOTA MALANG), Kakak dari Saka Bahari kota malang, DANRAMIL Sukun Dst.)



KAK Chris Memberikan Materi tentang saka Bakti Husada


Penayangan Video Indonesia Sehat
Kak Chris : disamping Materi Kesakaan kami selipkan pula penyuluhan tentang KRR(Kesehatan Reproduksi Remaja)

Senin, 09 Februari 2015

JAHE INSTAN



jahe selain dapat digunakan untuk bumbu masakan, juga sering dikonsumsi sebagai wedang jahe, terutama di daerah dingin untuk menghangatkan tubuh. Di daerah bersuhu dingin, meminum wedang jahe hangat memiliki kenikmatan tersendiri. Namun, kadang kala kita sedikit malas untuk membuat wedang jahe karena memang sediki rumit, apalagi harus membersihkan rimpang terlebih dahulu, kemudian dibakar, sebelum akhirnya jahe direbus. Untuk mengatasi kemalasan itu, salah satu upaya pengolahan jahe adalah dengan membuat jahe instan. Sehingga jahe bisa dibuat minuman dengan mudah sewaktu-waktu membutuhkan.

Jahe Instan merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari subsektor pengolahan hasil pertanian. Selain yang mudah dalam pembuatannya, jahe instan juga memiliki peluang usaha yang cukup besar. Pergeseran pola hidup masyarakat yang cenderung memilih segala sesuatu yang bersifat instan, akan memberi peluang tersendiri untuk pemasaran produk jahe instan. Selain itu, kebutuhan masyarakat terhadap jahe instan juga sangat tinggi, hal ini terbukti dari peningkatan kebutuhan bahan baku jahe dari perusahaan-perusahaan yang memproduksi jahe instan. Disamping itu, pembuatan jahe instan ini juga bertujuan memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian terutama pada pelaku usaha budidaya jahe ketika harga jahe sedang jatuh. Dengan teknik pengolahan jahe instan ini, diharapkan petani memiliki peluang untuk meningkatkan penghasilan, dan merupakan kegiatan subsektor pertanian yang dapat dikerjakan oleh ibu-ibu yang notabenenya berasal dari keluarga petani. Namun, sebetulnya usaha pengolahan hasil ini juga bisa dilakukan secara profesional oleh setiap orang yang mau dan berkeinginan untuk terjun di bidang ini dan memiliki peluang pemasaran yang besar.

BAHAN MEMBUAT JAHE INSTAN




Jahe 1 kilogram
Gula Pasir 1 kilogram
Serai 5 batang
Cengkeh 10 butir
Daun Pandan 5 helai
Kayu Manis 3 ruas jari
Air 1 gelas ukuran sedang

CARA MEMBUAT JAHE INSTAN

  1. Kupas rimpang jahe hingga bersih, kemudian rimpang tersebut dipotong-potong dengan ukuran agak besar agar mudah dibersihkan. Cuci rimpang tersebut hingga bersih.
  2. Rimpang jahe yang sudah dibersihkan lalu dipotong kecil-kecil.
  3. Campur potongan jahe yang telah dipotong kecil-kecil tersebut dengan air, kemudian blender sampai halus.
  4. Jahe halus yang sudah diblender kemudian diperas menggunakan saringan halus. Air perasan jahe tersebut digunakan sebagai bahan pokok.
  5. Cuci hingga bersih semua bahan lain.
  6. Masukkan air perasan jahe, daun pandan, kayu manis, cengkeh, gula pasir ke dalam panci, kemudian tambahkan 1 gelas air, lalu aduk hingga rata.
  7. Campuran bahan yang telah diaduk kemudian direbus. Api yang digunakan untuk merebus jangan terlalu besar. Aduk terus agar tidak lengket/gosong.
  8. Jika bahan yang direbus sudah mulai masak, tandanya telah mengkristal dan berwarna putih agak coklat muda, segera angkat lalu biarkan hingga dingin.
  9. Ayaklah jahe instan hingga kristalnya halus dan rata. Kristal jahe yang masih kasar dihaluskan lalu diayak lagi sampai halus dan rata.
  10. Jahe instan siap disajikan atau dikemas.

Selasa, 05 Agustus 2014

Skk Kesehatan Ibu


Tujuan SKK kesehatan Ibu

- Dapat menjelaskan peran ibu sebagai pemelihara kesehatan keluarga
- Dapat menjelaskan Tentang Perawatan Kesehatan Ibu Hamil
- Dapat menjelaskan perawatan ibu menyusui
- Dapat menjelaskan tentang kesehatan Bayi
Mencegah kurang darah
Kurang darah membahayakan ibu & janin, pencegahan ibu hamil harus banyak makan sayuran bewarna hijau, kacang-kacangan serta minum 1 tablet tambah darah setiap hari ± 99, sakit kepala hebat, tungkai bawah bengkak merupakan gejala keracunan kehamilan. pada tingkat lanjut disertai kejang-kejang
Makanan Ibu Hamil
-Selama hamil makanan harus lebih banyak 1-2 piring.
-Ibu hamil perlu merawat payudara, mengatur kegiatan, cukup istirahat, menghindari
kerjakeras/kelelahan, memeriksakan kehamilan secara teratur.
-Makanan harus mengandung gizi, buah dan sayuran bewarna.
Pemeriksaan kehamilan
  -Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui keadaan kehamilan, jika ada kelainan segera
    diketahui
  -Ibu hamil perlu mengkonsumsi tablet tambah darah, mendapatkan suntikan imunisasi anti
   tetanus(TT/TetanusToxoid)
  -Pemeriksaan sedikitnya 1x waktu usia kehamilan < dari 3 bulan, 1x usia kehamilan 3 – 6
   bln & 2x usia kehamilan 6-9 bulan
Perawatan Payudara
-          Perawatan payudara dilakukan setiap hari sebelum mandi dengan cara pengurutan dari pangkal payudara kearah puting susu, puting susu ditarik-tarik keluar dan diputar-putar diakhiri dengan gerakan memijat kelenjar air susu keluar.
-          Diharapkan Setelah melahirkan ASI banyak keluar, puting mudah dihisap & tidak lecet serta dapat menyusui dengan aman.
Ibu yang hamil memerlukan perhatian khusus ( Faktor resiko)
-          TB ≤ 145cm
-          Menderita TB paru, penyakit jantung.
-          Umur ≤ 20 tahun, 35 tahun.
-          Riwayat kehamilan/persalinan jelek
-          Memiliki anak ≥ 4 orang
-          Sering mengalami gangguan kesehatan kehamil
Tenaga Penolong kehamilan :                            Tempat Persalinan :
-          Dokter                                                                              -Rumah bersalin / RS
-          Bidan                                                                               - Puskesmas
-          Perawat kesehatan                                                           - Rumah Bidan
-          Pembantu bidan                                                               - Polindes
-          Dukun beranak terlatih                                                    - Rumah sendiri
Persalinan Normal :
-          Keluar lendir bewarna semu merah dari jalan lahir
-          Mulas-mulas / His yang mengakibatkan pembukaan jalur
-          His dapat menimbulkan rasa nyeri pada perut menjalar ke pinggang & berulang secara teratur, makin lama makin kuat dan lama, sampai akhirnya kepala bayi tampak didasar panggul
-          Bayi siap keluar
-          Pada saat bayi siap keluar, timbul rasa ingin mengejar seperti ingin membuang air besaryang tidak dapat ditahan.
-          Bayi lahir kemudian dilakukan pemotongan dan perawatan tali pusar.
Cara Merawat Tali Pusat :
-          Segera setela lahir, penolong persalinan akan memotong  dan mengikat ujungnya untuk mencegah pendarahan dan merawat tali pusat.
-          Selanjutnya mengganti kasa ( Pembalut ) yang dibubuhi alkohol tali pusat.
Bahaya Persalinan
Yang Harus mendapat pertolongan dari tenaga kesehatan / puskesmas antara lain :
-          Persalinan lama, ≥ 8 jam, tidak ada kemajuan.
-          Persalinan kering, akibat air ketuban telah keluar lama (36 jam)
-          Uri tertahan, tidak keluar ≥ 30 menit.
-          Kejang –kejang
Tanda bayi sehat :
-          Segera menangis saat kuat saat dilahirkan
-          Banyak bergerak
-          Pernafasan teratur
-          Warna kulit merah muda
-          Berat badan 2,5 kg / lebih
Perawatan ibu sehabis persalinan
-          Sehabis bersalin selesai ditolong, ibu  istirahat sebentar, bayi ditidurkan disamping ibunya, beberapa waktu ibu sudah boleh bergerak dan menyusui bayinya sejak ½ jam sejak lahir.
-          Ibu harus makan 1-2 piring daripada biasanya
-          Susu kuning yang keluar pertama kali banyak zat kekebalan tubuh
-          Segera diberikan kepada bayi
Manfaat menyusui
-          Mempercepat pengecilan kandungan
-          Kesempatan mencurahkan kasih sayang
-          Mencegah kanker payudara
-          Ekonomis
-          Praktis
-          Bersih
-          Mencegah kehamilan
Cara menyusui
-          Puting susu dibersihkan waktu mandi / saat akan mandi
-          Mulut bayi menghisap puting susu
-          Bayi disusu dengan payudara kanan dan kiri bergantian
Makanan ibu pada masa menyusui
-          Setiap hari makan 1-2 piring lebih banyak.
-          Minum 6 gelas lebih banyak  dari biasanya
-          Banyak makan sayur-sayuran hijau tua ( Daun Katuk, Daun Mengkudu ).
Kelainan masa nifas / masa menyusui
-          Kejang / kaki bengkak
-          Keluar darah / cairan bau dari jalan lahir
-          Demam
-          Payudara sakit dan nyeri
Pengaturan setelah kehamilan

Jarak kehamilan anak ke 2, umur anak 1 3-5 tahun, dalam merencanakan saat yang tepat untuk hamil lagi. Suami istri dapat ber-kb.

Senin, 23 Desember 2013

Demam berdarah

 

 
Tujuan SKK Penanggulangan Penyakit demam berdarah :

-Mengaplikasikan penyebab, membuat contoh cara penularan dan gejala penyakit secara sederhana
-Memberikan contoh cara berkembang biaknya nyamuk demam berdarah
-Memberikan contoh cara mencegah penyakit demam berdarah secara tepat
-Memberikan Penyuluhan cara mencegah penyakit demam berdarah

1.Pengertian Penyakit demam berdarah

1.2 Penyebab Demam Berdarah
Penyakit demam berdarah dengue tergolong penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang timbulnya mendadak disertai dengan pendarahan.
virus demam berdarah sampai sekarang dikenal ada 4 type virus yaitu : D1,D2,D3,D4 termasuk dalam grup B Arthropod Borne Virus
1.3.Penularan Penyakit Demam Berdarah 
Penyakit Demam Berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Jika nyamuk ini mengigit orang lain, maka virus dengue akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. dalam waktu kurang dari 7 hari orang tersebut dapat menderita sakit demam berdarah dengue.

2.Gejala Penyakit Demam Berdarah

2.1 Hari pertama
panas mendadak terus menerus, badan lemah dan lesu



2.2 Hari kedua/Hari ketiga
timbul bintik" merah pada kuli, nyeri ulu hati,mimisan.
2.3 Hari ketiga sampai ketujuh
Penderita sembuh atau memburukdengan ditandai gelisah,ujung
3. Nyamuk penular demam berdarah Aedes Aegypti
3.1 Sifat-Sifat Nyamuk Aedes Aegypt
·         Berwarna hitam dengan gelang-gelang putih pada tubuhnya
·         Hingap Mendatar
·         Berkembang biak di tempat penampungan air seperti bak mandi, wc, tempayan, drum, dan tempat” lain yang dapat menampung air
·         Hidupnya disekitar rumah / bangunan
·         Biasanya mengigit pada siang hari
·         Nyamuk betina membutuhkan darah manusia untuk mematangkan telurnya
·         Kemampuan terbangnya 100 meter
·         Nyamuk jantan tidak menghisap darah, namun menghisap cairan dari tumbuh-tumbuhan
3.2 Daur Hidup Nyamuk
·         Nyamuk betina meletakkan telur ditempat berkembang biakannya
·         Perkembangbiakannya dari Telur-Jentik-Kepompong membutuhkan waku 7 – 10 hari
·         Dalam tempo 1- 2hari nyamuk betina yang baru menetas akan menghisap darah manusia & siap melakukan perkawinan dengan nyamuk jantan.
·         Setelah menghisap, nyamuk betina beristirahat sambil menunggu proses matangnya telur.
·         Siklus menghisap darah dan  bertelur setiap 3-4 hari
·         Umur nyamuk betina dapat mencapai 2-3 bulan
3.3 Cara pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti
·         Vaksin untuk mencegah demam berdarah masih belum tersedia,, oleh karena itu upaya  pencegahan adalah dengan memberantas nyamuk penularannya
·         Pemberantasan terhadap nyamuk dewasa dilakukan dengan cara penyemprotan
·         Pemberantasan Jentik nyamuk aedes aegypti dilakukan dengan cara 3M(mengubur,menguras, menutup), memelihara ikan pemakan jentik, dengan abatisasi dengan dosis 10 gram untuk setiap 100 liter air.

4.Peran
v  Jika menjumpai penderita demam berdarah agar menganjurkan kepada penderita untuk:
Ø  Untuk Minum air yang banyak
Ø  Kompres dingin
Ø  Memberikan obat penurun panas
Ø  Menganjurkan kepada penderita segera memeriksakan ke puskesmas/rumah sakit/dokter praktek/ bidan desa atau unit pelayanan kesehatan lainyya
v  Meneruskan Informasi tentang adanya Penderita DB kepada Ketua RT/RW/Lurah/Kades
v  Membantu Ketua RT/RW dalam berbagai kegiatan Mencegah DB
v  Melaksanakan kegiatan pemberantasan nyanuk